Sabtu, 11 Mei 2013

Membaca lagi sejarah Yahudi.

Sampai di sini semakin jelas, kenapa orang Mesir paling benci pada bangsa Yahudi (Bani Israil). Ternyata kebencian ini juga merupakan warisan sejarah masa lalu. Setelah anak cucu nabi Ya'qub -alaihissalam- pindah ke Mesir sesuai ajakan Yusuf-alaihissalam-, mereka pun hidup berdampingan dengan bangsa Mesir dan mendapatkan posisi terhormat karena saudara mereka, Yusuf adalah pejabat penting negeri ini.

Namun sepeninggal Yusuf, mereka mengkhianati rakyat Mesir hingga mereka pun dibenci. Maka terjadilah revolusi yang berhasil menumbangkan rezim dan digantikan oleh orang-orang pribumi. Adapun Bani Israil dijadikan tawanan dan budak. Sejak itu mereka tertindas di Mesir hingga mencapai puncaknya pada zaman Fir'aun.

Kemudian Allah mengutus Musa -alaihissalam- untuk membebaskan mereka dari kezhaliman Fir'aun. Setelah melewati perjuangan yang panjang, Nabi Musa berhasil membawa mereka keluar Mesir dan menenggelamkan Fir'aun.

Tapi apa yang dilakukan oleh Bani Israil setelah itu? Yang pertama mereka lakukan adalah mengkhianati Tuhan yang telah menyelamatkan mereka. Belum kering air di kaki mereka setelah menyeberangi Laut Merah, ketika mereka sampai di perkampungan suatu kaum penyembah berhala mereka berkata kepada Musa. "Wahai Musa, buatkanlah untuk kami Tuhan sebagaimana mereka mempunyai sembahan-sembahan..." Hingga Musa marah besar namun tetap bersabar menghadapi mereka.

Berlalu beberapa waktu dari pengembaraan mereka, Musa meninggalkan mereka untuk sementara waktu dalam rangka menjemput risalah Allah di bukit Thursina. Apa yang mereka lakukan? Tersebutlah Samiri kemudian membuatkan patung anak sapi dari tempahan emas yang kemudian mereka jadikan sembahan. Mereka berkhianat untuk kesekian kalinya. Sedih, marah, kecewa.. itulah yang dirasakan Musa alaihissalam sekembalinya dari Thursina.

Ketika mereka diajak untuk memasuki tanah yang dijanjikan, bereka bukannya menerima ajakan itu, tapi malah mengatakan kepada nabi mereka (Musa, alaihissalam): ".. Pergilah kamu bersama Tuhanmu, adapun kami akan duduk-duduk saja di sini."

Begitulah, sepanjang sejarah bangsa Yahudi dipenuhi dengan pengkhianatan. Dan pengkhianatan yang mereka lakukan langsung, hanya beberapa detik setelah maut nyaris menyambar mereka.

Bersambung..

0 komentar:

Posting Komentar