Kamis, 02 Oktober 2014

Peranan Dakwah dalam Masyarakat Modern


Kemajuan arus globalisasi di satu sisi mendatangkan efek positif bagi perkembangan intelektual dan teknologi yang memudahkan manusia dalam banyak hal. Namun di sisi lain arus ini menjadi ancaman yang besar terkikisnya identitas dan integritas moral bangsa. Kecanggihan teknologi hari ini memudahkan akses informasi bagi siapa saja, tanpa ada sekat-sekat yang membatasi. Hal ini menjadi sarana pendukung bagi dunia barat untuk melancarkan perang pemikiran dan budaya bagi dunia timur, khususnya umat Islam.Dengan berbagai tayangan dan informasi kaum remaja diperkenalkan dengan trend-trend baru ala Eropa yang akhirnya mengikis nilai-nilai ketimuran yang sarat dengan norma. Untuk perkembangan selanjutnya serangan pemikiran ini berefek kepada kehidupan sosial masyarakat. Sehingga hari ini kita menemukan begitu kompleksnya permasalahkan yang terjadi di tengah masyarakat, terutama krisis moral dan integritas.

Pada waktu bersamaan tak bisa kita pungkiri bahwa perlahan orang-orang mulai menyadari pentingnya kembali kepada Islam dengan berbagai identitasnya. Hari ini Islam kembali menjadi tren baru kehidupan manusia yang mulai bosan dengan doktrin-doktrin kapitalis dan sekuler yang disebarkan oleh para misionaris ke berbagai penjuru dunia dalam berbagai bentuk. Kita menyaksikan orang berbondong-bondong membangun trend dengan merk “islami”. Walaupun dalam prakteknya masih banyak ruh keislaman yang dilewatkan, bahkan justru bertentangan dengan nilai-nilai asasi yang diinginkan Islam. Trend ini justru dimanfaatkan oleh kalangan tertentu utuk menciptakan nuansa abu-abu dalam beragama. Tapi setidaknya kondisi ini sudah lebih baik dan mulai positif bagi perkembangan dakwah. Artinya Islam mulai diterima oleh banyak kalangan masyarakat dan perjuangan-perjuangan dakwah sudah mulai menampakkan hasil yang positif. 

Untuk selanjutnya adalah bagaimana mengawal trend “islami” ini agar tetap bertahan berada dalam koridor yang tepat dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islami itu sendiri. Tidak bisa dipungkiri bahwa penjajahan “westernisasi” masih akan terus berlangsung dan mengancam. Masyarakat mau tidak mau dipaksa memakan “suguhan” racun budaya dan pemikiran lewat berbagai media informasi dan teknologi yang semuanya sarat denagan berbagai misi khusus. Sementara pada sisi lain moral dan kepekaan manusia sengaja dialihkan dan dipangkas sehingga lahirlah generasi-generasi yang mengekor kepada barat. 

وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُم بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. QS. 2 : 120

Di sini peran dakwah sangat diperlukan guna mencounter pengaruh-pengaruh yang terjadi di kehidupan sosial. Dakwah juga dituntut hadir dalam berbagai lini kehidupan manusia untuk menghadapi perang pemikiran yang terjadi di tengang-tengah masyarakat. Sehingga dengan demikian perlu ada orang-orang siap sedia menjadi agen-agen yang senantiasa menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Dengan demikian kekhawatiran-kekhawairan yang muncul akibat perubahan kehidupan soaial bisa diatasi. 

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Qs.3:104

0 komentar:

Posting Komentar