Ranah

Ratok taragak dari rantau

Laba-laba

Together, everywhere, forever..

Be happy

Ceria mengejar impian.. tetap optimis walau jalan masih berdebu

Revolution

Menyaksikan sisa-sisa Revolusi Mesir di Tahrir Square

BBM club

Belajar,Berbagi, Mumtaz | Korean view - International Park

Sejarah kita tak bisa lepas dari orang, bangunan, dan tradisi. Di dalamnya kita temukan nilai-nilai, pola hubungan, budaya, dan juga peradaban. Pada ketiganya kita menyandarkan sebagian besar proses bertumbuh dalam hidup. Sebab hidup, adalah soal bercermin dari masa lalu dan masa sekarang, untuk masa depan. Oleh karena itu, Al Qur'an menyuruh kita berjalan, agar mata lebih terbuka, agar kita mau berpikir, mengambil pelajaran, dan mengerti. Maka, "Lihat Bangunan, Orang, dan Tradisi Negeri lain" #tarbawi 295

Senin, 07 Oktober 2019

Perguruan Islam Ar Risalah, Pesantren Terbaik Sumatera Barat

Perguruan Islam Ar Risalah Padang adalah salah satu pesantren terbaik di Sumatera Barat. Menerapkan sistem boarding school (sekolah berasrama), dengan program unggulan Tahfizh Al Qur'an, Sains, ilmu syar'i dan penananam karakter Islami bagi para siswanya. Para siswa Perguruan Islam Ar Risalah Padang telah berhasil menorehkan banyak prestasi, baik di tingkat lokal maupun nasional. Seperti MTQ, OSN, KSM, dan berbagai bidang lainnya. Pesantren Perguruan Islam Ar Risalah memiliki jenjang pendidikan dari TK?RA, SD Qur'an, SMP, MA, dan Ma'had Aly. Untuk tahun akademik 2019-2020 Arisalah juga telah membuka Sekolah Tinggi Ekonomi Islam, dengan program studi Ekonomi Islam. Peminat pesantren ini, khususnya tingat SMP dan MA tidak hanya di tingkat lokal dan regional, tapi sudah nasional, bahkan internasional. Para siswanya tidak hanya dari Kota Padang dan Provinsi Sumatera Barat, tapi juga dari berbagai provinsi yang ada di pulau Sumatera, dan Jawa. Selain itu beberapa pelajar asal Thailand, Malaysia, dan Kamboja juga memilih belajar di Perguruan Islam Ar Risalah. Sekolah yang didirikan sejak tahun 2004 ini sudah meluluskan para alumni, yang tersebar di berbagai perguruan tinggi terbaik di dunia. Diantaranya, Universitas Al Azhar Mesir, Universitas Islam Internasional Madinah, Universitas Internasional Afrika - Sudan, Universitas Fathoni Thailand, Universitas Islam Internasional Malaysia (IIUM), Universitas Martin Luher-Jerman, dan berbagai perguruan terbaik lainnya di Indonesia. Keseharian para siswa Perguruan Islam Ar Risalah, disamping kegiatan belajar reguler, juga disibukkan dengan aktifitas menghafal Al Qur'an dan pembinaan bahasa asing (Bahasa Inggris dan Bahasa Arab). Selain itu para siswa juga bisa mengikuti berbagai kegiatan ekstra kurikuler seperti berorganisasi (Badan Eksekutif Siswa), ekskul cabang olahr raga, seni beladiri, nasyid, tata boga, menanah, dan berbagai kegiatan tambahan. Perguruan Islam Ar Risalah Padang, terus melakukan berbagai inovasi dalam pendidikannya, baik dalam bentuk fisik, maupun kualitas SDM. Baik SD, SMP maupun MA Perguruan Islam Ar Risalah saat ini sudah terakritasi A, sehingga layak menjadi sekolah referensi dan pilihan. Selain fasilitas sekolah dan para pendidik serta pembina yang mumpuni, pesantren Perguruan Islam Ar Risalah juga dilengkapi berbagai sarana penunjang seperti fasilitas ibadah, minimarket, Islamic Mini Bank (LKMR Risaltuna), Laundry, kantin, klinik dan berbagai fasilitas lainnya. Didukung oleh suasana lingkungan yang kondusif dan asri, pesantren Perguruan Islam Ar Risalah Padang sangat 'recomended' untuk belajar dan menghafal Al Qur'an. Jadi kalau mau cari pesantren terbaik, Perguruan Islam Ar Risalah adalah pilihan yang tepat. #arrisalahKeren

Senin, 24 Juni 2019

Penjara Mesir yang Allah Abadikan 3

Bismillahirrahmanirrahim,

Penjara akhirnya menjadi pilihan Yusuf as demi menyelamatkan diri dari tipu daya Zulaikha. Adapun keluarga istana menganggapnya sebagai tameng penyelamat dari rasa malu. Namun di kemudian hari kebenaran terungkap jua. Zulaikha mengakui kekeliruan ambisi cintanya pada Yusuf.

Di penjara, Yusuf ternyata Allah persiapkan menjadi orang besar. Ia masuk penjara, bersamanya ada dua pemuda, yang juga  yang konon adalah pelayan al-Aziz.

وَدَخَلَ مَعَهُ السِّجْنَ فَتَيَانِ ۖ قَالَ أَحَدُهُمَا إِنِّي أَرَانِي أَعْصِرُ خَمْرًا ۖ وَقَالَ الْآخَرُ إِنِّي أَرَانِي أَحْمِلُ فَوْقَ رَأْسِي خُبْزًا تَأْكُلُ الطَّيْرُ مِنْهُ ۖ نَبِّئْنَا بِتَأْوِيلِهِ ۖ إِنَّا نَرَاكَ مِنَ الْمُحْسِنِينَ

Dan bersama dengan dia masuk pula ke dalam penjara dua orang pemuda. Berkatalah salah seorang diantara keduanya: "Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku memeras anggur". Dan yang lainnya berkata: "Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku membawa roti di atas kepalaku, sebahagiannya dimakan burung". Berikanlah kepada kami ta'birnya; sesungguhnya kami memandang kamu termasuk orang-orang yang pandai (mena'birkan mimpi).

Yusuf as Allah berikan kelebihan berupa ilmu takwil mimpi. Di penjara inilah ia kemudian menakwilkan mimpi dua lelaki pelayan al-Aziz. Dari mimpi ini kemudian mengantarkan Yusuf ke istana. Mereka yang tadinya penganut agama paganisme, -keyakinan warga Mesir saat itu- menemukan cahaya kebenaran lewat dakwah Yusuf selama di penjara. 

Ini menjadi hikmah besar di kemudian hari, dan akhirnya membuka mata banyak orang, bangsawan istana,  dan saudara-saudaranya yang dulu membuangnya ke sumur.

Yusuf, yang dipenjara bukan karena kesalahan, menemukan ladang dakwah baru, penjara. Dia menemukan banyak diantaranya dipenjara tanpa alasan yang jelas. Yusuf memainkan perannya. Ia tak putus asa atau meratap dan meminta belas kasihan lantaran merasa 'baper' karena terzalimi.

Di penjara, ia mengenalkan diri, agamanya, dan menceritakan karunia Allah untuk hambanya.

وَاتَّبَعْتُ مِلَّةَ آبَائِي إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ ۚ مَا كَانَ لَنَا أَنْ نُشْرِكَ بِاللَّهِ مِنْ شَيْءٍ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ عَلَيْنَا وَعَلَى النَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ

Dan aku pengikut agama bapak-bapakku yaitu Ibrahim, Ishak dan Ya'qub. Tiadalah patut bagi kami (para Nabi) mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah. Yang demikian itu adalah dari karunia Allah kepada kami dan kepada manusia (seluruhnya); tetapi kebanyakan manusia tidak mensyukuri (Nya). (Qs. Yusuf: 38)

Kemudian barulah Yusuf meluruskan pemahaman mereka tentang ketuhanan. Tuhan mana yang layak untuk disembah, tuhan-tuhan yang mereka ciptakan, ataukah Tuhan yang telah menciptakan mereka dan berkuasa atas kehidupan? 

يَا صَاحِبَيِ السِّجْنِ أَأَرْبَابٌ مُتَفَرِّقُونَ خَيْرٌ أَمِ اللَّهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ

Hai kedua penghuni penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa? (Qs. Yusuf: 39).

Melalui dakwah Yusuf inilah, hati mereka yang selama ini tertutup menjadi terbuka. Mereka yang sudah lama putus asa akibat kezaliman, kembali menemukan harapan.

Inilah penjara Yusuf. Penjara yang orang-yang merdeka dari penghambaan kepada taghut Mesir. Di sini banyak orang-orang baik menghabiskan hidupnya. Banyak orang yang memilih untuk teguh dengan kebenaran. Tak sedikit yang menemukan kebenaran di balik jeruji-jeruji kezaliman. Mereka sesungguhnya Merdeka. Wallahu a'lam





Jumat, 21 Juni 2019

Penjara Mesir yang Allah Abadikan - 2

Bismillahirrahmanirrahim

Reputasi dan obsesi Zulaikha, istri penguasa Mesir, al-Aziz membuat Yusuf dipenjara.  Skandal rayuannya terhadap anak angkatnya itu tersebar begitu cepat di seantero Mesir. Zulaikha menjadi bahan gunjingan. Aib tercoreng di wajah wanita terpandang istana al-Aziz. 

Ditambah lagi kesumat hati Zulaikha, lantaran Yusuf tak mau mengikuti keinginannya. Ia menilai Yusuf benar-benar tak tahu diri. Maka dalam 2 momen berbeda ia bertekad akan memenjarakan Yusuf, hanya sekedar pamer bahwa ia harus dihormati dan ditaati. Sudah kita bahas pada bagian 1.

Akan tetapi skandal ini benar-benar membuat pihak istana tidak bisa tidur. Akhirnya dihadirkan saksi untuk membuktikan siapa sebetulnya yang bersalah. Tentu saja mereka berharap nama baik Zulaikha bisa dilindungi dan Yusuf bersalah. 

Tapi kenyataannya justru berbeda. Baju Yusuf robek di bagian belakang, artinya Zulaikha yang bersalah. Dialah yang memperdaya Yusuf. Kebenaran menjadi terang. Semua yang mengikuti 'persidangan' tak bisa menolak kenyataan ini. 

Namun demi menyelamatkan harga diri keluarga istana, dan membungkam gosip di luar, mereka sepakat bahwa Yusuf tetap harus dipenjara. Harapannya adalah untuk membentuk opini publik, bahwa Yusuf terbukti bersalah dan ia dipenjarakan. Inilah manipulasi hukum yang dipaksakan, dan disetujui bersama-sama. Dan hakim yang memutuskan tahu kalau Yusuf terbukti tak bersalah. Tapi mereka tak berdaya, demi reputasi.

Allah SWT berfirman: 

ثُمَّ بَدَا لَهُمْ مِنْ بَعْدِ مَا رَأَوُا الْآيَاتِ لَيَسْجُنُنَّهُ حَتَّىٰ حِينٍ

Kemudian timbul pikiran pada mereka setelah melihat tanda-tanda (kebenaran Yusuf) bahwa mereka harus memenjarakannya sampai sesuatu waktu. (Qs. Yusuf: 35)

Dalam ayat ini terdapat setidaknya terdapat 3 poin penting: 

Pertama: Setelah melihat bukti-bukti yang nyata bahwa Yusuf tak bersalah, penguasa dan para menterinya berfikir keras untuk menutupi fakta yang sudah mereka lihat. Inilah karakter peradilan ala para diktator. Keputusan harus sesuai dengan apa yang mereka inginkan, sementara bukti harus menyesuaikan dengan selera penguasa. 

Kedua: Walau bagaimanapun, Yusuf tetap harus dipenjarakan. Sekalipun ia terbukti tak bersalah. Tapi ini demi menjaga martabat dan ego penguasa. Apa kata dunia? 

Benar, bahwa ini semua adalah skenario yang telah disiapkan Allah untuk menjaga kemuliaan hambanNya, Yusuf, as. Namun ini adalah pelajaran penting untuk manusia hingga akhir zaman. Ketika hukum menjadi alat kekuasaan, dan diputuskan oleh orang-orang yang memiliki 'kepentingan' , maka ia tidak akan mampu mewakili dan membela kebenaran. Apalagi yang menjadi objek bukan siapa-siapa. Maka inilah yang terjadi hingga hari ini. Hukum tumpul ke atas, dan tajam ke bawah.

Ketiga: Masa tahanan yang unlimited. Makna kalimat حَتَّىٰ حِينٍ menurut imam Qurthubi adalah: sampai waktu yang tidak ditentukan. Dalam hal ini para ulama tafsir memiliki perbedaan pandangan. 

Menurut Ibnu Abbas ra, kalimat حَتَّىٰ حِينٍ maksudnya adalah sampai desas-desus yang berkembang di publik berhenti, atau dilupakan. 

Sementara Sa'id bin Jubair berpendapat bahwa waktu yang dimaksud adalah 6 bulan. Ada juga pendapat lain yang menyebutkan 13 bulan, 9 tahun, 5 tahun, atau 7 tahun. 

Jika merujuk kepada pendapat yang dikemukakan oleh Qurthubi dan Ibnu Abbas, maka batasnya adalah sampai semua orang melupakan apa yang terjadi. Tentu saja ini adalah waktu yang sangat lama, karena yang terlibat adalah pembesar istana yang memiliki kekuasaan tanpa batas waktu.

Jadi tidak ada kepastian hukum. Lantaran hukum hanya menjadi alat kekuasaan para diktator dan masyarakat kelas atas. 

Kondisi ini bahkan masih terjadi hingga sekarang. Banyak yang sebetulnya tak bersalah, tapi dipaksakan menjalani hukuman, hanya karena mereka dinilai 'membahayakan' kepentingan tirani. Dengan berbagai dakwaan yang diada-adakan mereka akhirnya mendekam di penjara sampai waktu yang tidak ditentukan. 

Sekali lagi, Allah SWT tentu tidak akan menceritakan suatu perkara dalam Al Qur'an melainkan menjadi pelajaran penting bagi manusia sepanjang zaman. Wallahu a'lam


Kamis, 20 Juni 2019

Penjara Mesir Yang Allah Abadikan -1

Bismillahirrahmanirrahim,

Satu-satunya penjara dunia yang diabadikan penyebutannya oleh Allah SWT dalam Al Qur'an adalah penjara Mesir. Dalam bahasa Arab, penjara disebut dengan سجن. Allah SWT menyinggungnya dalam Al Qur'an sebanyak 10 kali. Sembilan kali Allah sebutkan dalam surat Yusuf dan satu kali dalam surat Asy-Syu'ara. 

Dalam kisah Al Qur'an tentang penjara Mesir ini, Allah pilihkan dua tokoh istimewa, nabi-Nya Yusuf dan Musa 'alaihimassalam. Kisah mereka berdua kemudian mengabadi, menjadi memoar yang tetap bisa kita baca dan saksikan hingga hari ini.

Adapun pengulangan penyebutan penjara dengan berbagai bentuk redaksinya, ternyata juga merupakan salah satu mu'jizat Al Qur'an. Allah menggambarkan begitu rinci tentang seluk kehidupan penjara Mesir, tentang orang-orang yang menghuninya dan tentang kediktatoran para penguasa sepanjang zaman.

Dari sini kita akan semakin yakin betapa kuat diksi bahasa Al Qur'an dan maha luas ilmu Allah. Semua itu agar kita mau mengambil ibrah.

Sekarang mari kita simak bagaimana Al Qur'an menceritakan. Allah SWT berfirman:

قَالَتْ مَا جَزَاءُ مَنْ أَرَادَ بِأَهْلِكَ سُوءًا إِلَّا أَن يُسْجَنَ أَوْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Wanita itu berkata: “Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat serong dengan isterimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan azab yang pedih?” (Qs. Yusuf: 25)

Adalah Zulaikha, istri pembesar Mesir yang jatuh cinta kepada anak angkatnya Yusuf. Ia tidak mampu mengendalikan perasaannya hingga ia nekat menjebak Yusuf untuk mengikuti hasratnya, mengkhianati suaminya. Namun Yusuf segera berlindung kepada Allah dan berlari menuju pintu keluar. Yusuf berhasil mencapai pintu yang sebelumnya sudah ditutup rapat oleh Zulaikha, dan Zulaikha berhasil menarik bajunya dari belakang hingga robek. Namun pada waktu bersamaan suaminya datang membuka pintu dan memergoki apa yang terjadi.

Dalam kondisi ini Yusuf hanyalah seorang anak angkat yang diselamatkan dari sumur dan dibesarkan oleh al-Aziz (pembesar) Mesir. Ia tak punya kuasa untuk membela diri, kecuali Allah sebagai pembelanya, dan ia menyadari hal itu sehingga ia memilih 'berlari' kepada-Nya dari godaan Zulaikha. 

Sementara di sisi lain, Zulaikha juga sadar betul siapa dirinya. Ia adalah seorang bangsawan, istri penguasa, punya kekuasaan di istana itu dan tentu saja tak ingin reputasinya hancur di hadapan suaminya dan Yusuf, sang anak angkat. Maka, sifat diktatornya pun muncul. Ia pun menggunakan ancaman 'penjara' demi melindungi harga diri dan obsesinya.

Ia pun mengulangi ancaman yang sama di hadapan para wanita Mesir, setelah mereka terpukau melihat ketampanan Yusuf dan menerima alasan kuat ketertarikan Zulaikha. Tanpa sadar telah melukai jari-jari mereka sendiri. Zulaikha pun berkata, sebagaimana Allah sebutkan dalam firman-Nya:

وَلَئِن لَّمْ يَفْعَلْ مَا آمُرُهُ لَيُسْجَنَنَّ وَلَيَكُوناً مِّنَ الصَّاغِرِين

Dan sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina” (Qs. Yusuf: 32)

Ancaman penjara Zulaikha untuk memuluskan obsesinya. Ini kemudian Allah abadikan, dan ternyata inilah yang menjadi karakter warisan para diktator Mesir sepanjang sejarah. Mereka menggunakan ancaman yang sama bagi siapapun yang dianggap menghalangi kepentingannya. Mereka berfikir bahwa dengan cara ini mereka akan ditakuti dan ditaati.

Dan memang, jiwa-jiwa yang kerdil dan haus akan kehormatan akan ketakutan dengan ancaman ini. Namun tidak berlaku bagi Yusuf, lelaki bergelar as-shiddiq (yang jujur keimanannya pada Allah).

قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ

Yusuf berkata: “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. (Qs. Yusuf: 33)

Akhirnya orang-orang yang jujur keimanannya pada Allah dan mencintai kehidupan akhirat, lebih memilih dipenjara, daripada ikut dengan segala tipu daya dan kemuliaan duniawi. Inilah Yusuf yang kemudian Allah abadikan dengan gelar as-shiddiq. 

Inilah keunikan penjara-penjara Mesir. Sepanjang sejarah hingga hari ini, sebagiaanya dipenuhi oleh orang-orang baik, yang rela dipenjara dan disiksa bukan karena kejahatannya, namun lantaran tak mau ikut dengan penguasanya. Dan ajaibnya lagi para penguasa dan hakim yang menjebloskan para tahanan tersebut mengetahui bahwa yang mereka penjarakan memang tidak bersalah. Mereka tidak mau diatur dan tidak pro dengan kepentingannya. Itu saja.


Tapi inilah barangkali 'kutukan' untuk mereka, lantaran mengabaikan kebenaran dan menjual kebenaran demi setetes gengsi duniawi. Hingga mereka dengan suka rela mewarisi karakter buruk, kediktatoran nenek moyang mereka, para Fir'aun dan kaki tangannya. Wallahu a'lam

-Bersambung


Senin, 17 Juni 2019

Selamat Jalan Presiden Mursi

Kabar duka hari ini menyelimuti dunia Islam. Mantan Presiden Mesir, Dr. Muhammad Mursi meninggal dunia, Senin (17/6) waktu Mesir. Ia diberitakan meninggal saat menjalani persidangan pada hari yang sama atas tuduhan spionase yang dijatuhkan atas dirinya oleh rezim kudeta As Sisi. Media Mesir melaporkan ia sempat jatuh pingsan dalam persidangan dan dilarikan ke rumah sakit, dan dikabarkan meninggal dunia pukul 16.50 waktu setempat.

Setelah melalui proses penanganan dari tim forensik, jenazah presiden ke-5 itu akan langsung dimakamkan di pemakaman umum di Nasr City, pada Selasa (18/6). Menurut keterangan yang dilansir dari media Rassd News Mesir, proses pemakaman hanya dihadiri oleh pihak keluarga dan kuasa hukum dengan pengawalan ketat dari pihak keamanan. 

Sebelumnya pihak keluarga telah meminta izin kepada pejabat berwenang Mesir untuk memakamkan Mursi di samping kuburan ibunya di Provindi Sharqeya, Delta Nil. Namun permintaan keluarga Mursi tidak dikabulkan.

Belum diketahui alasan pasti penyebab kematian Mursi yang tiba-tiba saat persidangan tersebut. Hanya saja menurut media televisi resmi Mesir, Mursi meninggal dunia karena serangan jantung. Sementara itu  Organisasi kemanusiaan "Amnesty Internasional"mendesak pihak berwenang Mesir menyelidiki kematian Mursi. 

"Kami meminta pihak berwenang Mesir untuk menggelar penyelidikan yang tidak memihak, transparan dan menyeluruh atas kematian Mursi, termasuk hukuman kurungan dan isolasi dari dunia luar," cuit Amnesty International dalam bahasa Arab, Selasa (18/6).

Mereka juga meminta penyelidikan atas perawatan kesehatan yang diterima Mursi. Amnesty International juga mendesak siapa pun pelaku penganiayaan harus mempertanggung jawaban tindakannya.

Apa reaksi atas kematian Morsi?

Partai Kebebasan dan Keadilan, yang memiliki kedekatan dengan organisasi yang kini dilarang, Ikhwanul Muslimin, mengatakan kematian Morsi identik dengan "pembunuhan", dan mendesak para pendukungnya berkumpul selama proses pemakaman dan berdemonstrasi di luar kedutaan besar Mesir di seluruh dunia.

"Mereka menempatkannya di ruangan tahanan khusus yang terisolasi selama penahanannya yang melebihi lima tahun, lalu menghalang-halangi pemberian obat-obatan dan menyediakan makanan yang buruk. Mereka mencegah dokter dan pengacaranya dan bahkan mencegahnya berkomunikasi dengan keluarganya. Mereka merampas hak asasi manusia yang paling sederhana," kata kelompok itu, seperti dikutip BBC, Selasa (18/6/2019).

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang merupakan sekutu terdekatnya, menyalahkan pemerintah "tiran" Mesir atas kematian Morsi, sementara Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, yang merupakan sekutu terdekat lainnya, menyatakan kesedihan mendalam.

Crispin Blunt, anggota parlemen Inggris dari Partai Konservatif, yang sebelumnya memperingatkan tentang kondisi kesehatan Morsi, menyerukan penyelidikan internasional dan mengatakan pemerintah Mesir bertanggungjawab untuk menjelaskan kematian Mursi.

"(Mursi) ditahan di sel isolasi selama hampir enam tahun, yang berdampak besar atas kesehatan mental dan fisiknya. Dia secara efektif terputus dari dunia luar," kata Wakil Direktur Amnesty International untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Magdalena Mughrabi.

Direktur Human Rights Watch untuk Timur Tengah, Sarah Leah Whitson, mengatakan bahwa kematian Morsi mengerikan, tetapi dapat diprediksi.


Siapakah Dr. Muhammad Mursi?

Mursi yang bernama lengkap Muhammad Mursi 'Isa al-Ayyat lahir di  desa El-Adwah Provinsi Sharqiya di kawasan Delta Nil pada 20 Agustus 1951. Dia mendalami teknik sipil di Universitas Kairo pada 1970-an sebelum pindah ke Amerika Serikat untuk merampungkan studi tingkat doktoral. Sebelum terpilih sebagai presiden Mesir, Mursi pernah menjadi anggota parlemen Mesir periode 2000 - 2005, dan termasuk anggota parlemen terbaik. 
Pada pemilihan umum presiden Mesir tahun 2012 Mursi terpilih sebagai presiden Mesir ke-5, menggantikan presiden sebelumnya Hosni Mubarak yang terguling dalam revolusi Mesir 25 Januari 2011. Ia menjadi presiden Mesir pertama dari kalangan sipil, yang dipilih secara demokratis melalui pemilihan umum langsung, dan dilantik pada 30 Juni 2012.
Semasa menjabat sebagai pemimpin Mesir, Mursi telah melakukan berbagai kebijakan untuk memperjuangkan kebangkitan bangsa Mesir dan dunia Islam dari keterpurukan. Ia juga menjadi garda depan mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina, salah satunya adalah dengan mempermudah akses bantuan ke Jalur Gaza yang diblokade Israel. 
Terpilihnya Mursi sebagai presiden Mesir dari kalangan poros Islam yang dipimpin oleh Ikhwanul Muslimin, menjadi puncak musim semi Arab. Harapan baru akan perubahan dan kebangkitan Islam tumbuh subur dan menjadi penyemangat berbagai gerakan Islam lainnya di kawasan Timur Tengah, bahkan juga dirasakan hingga tanah air. 
Namun perjalanan Mursi memimpin 'kebangkitan' Mesir tidak mudah. Berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh sebuah pemerintahan baru, membuatnya hanya bertahan satu tahun. Para penentangnya  dari kalangan sekuler, sosialis dan pendukung status quo (Pro Mubarak) terus melakukan berbagai manuver politik untuk melemahkan kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan Mursi. Mereka melancarkan skenario chaos di berbagai wilayah. Mereka menyebut Mursi gagal memerintah selama masa kekuasaan yang bergolak serta menuduhnya membiarkan kelompok-kelompok berhaluan Islam mendominasi arena politik dan salah urus ekonomi.
Puncaknya adalah aksi gerakan tamarrud (pembangkangan) yang dilakukan oleh kubu oposisi pada 30 Juni 2013. Mereka turun ke jalan-jalan Mesir dan melakukan berbagai aksi kerusuhan, bertepatan dengan peringatan satu tahun kekuasaan Morsi pada 30 Juni 2013. Pada 3 Juli malam, junta militer dipimpin oleh Jendral Abdel Fattah As Sisi yang merupakan menteri pertahanan pemerintahan Mursi, melakukan kudeta atas pemerintahan Mursi. As-Sisi yang didukung oleh sejumlah tokoh, termasuk Grand Seikh Al Azhar Ahmed Thayeb membekukan sementara konstitusi dan mengumumkan pembentukan pemerintahan interim yang diisi oleh para teknokrat sebelum digelar pemilihan presiden baru. Sejak itu Mursi langsung ditetapkan sebagai tahanan dengan berbagai tuduhan atas dirinya. 
Hari-hari Keteguhan Mursi di Penjara 
Setelah Mursi digulingkan oleh As-Sisi, ia digantikan oleh PM interim Adly Mansur, yang ditunjuk oleh As-Sisi. Sejak itu ia di isolasi dari publik bahkan tidak diizinkan bertemu keluarganya. 
Mursi pun didakwa dengan berbagai tuduhan, diantaranya penyerangan demonstran di depan Istana negara, pemalsuan dokumen, membocorkan rahasia negara (spionase) dan sejumlah tuduhan lainnya. Ia mendapat vonis hukuman penjara lebih dari 45 tahun, bahkan vonis hukuman mati. 
Kendatipun demikian Mursi tidak menyerah, apalagi mengakui keabsahan rezim As-Sisi. Ia tetap menyatakan dirinya sebagai presiden Mesir yang sah, dan menentang kudeta militer atas dirinnya. Dalam beberapa kali persidangan atas dirinya, ia menyatakan akan terus memperjuangkan kedaulatan Mesir dan rakyatnya. Bahkan hingga persidangan terakhir yang dijalaninya pada 17 Juni 2019, dari balik kerangkeng besi, ia tetap tegar menyatakan pembelaannya terhadap demokrasi Mesir yang telah dirampas oleh kudeta militer. 
Namun tak dapat dipungkiri, selama dalam penjara militer, kesehatan Mursi mengalami penurunan. Banyak pihak menyorot pelayanan kesehatan untuk Mursi selaman di penjara tidak memenuhi syarat.
Detention Review Panel (DRP) dari parlemen dan pengacara Inggris, yang dimintai bantuan oleh keluarga Mursi, sebagaimana dilansir situs berita Aljazirah, pada Maret 2018 lalu, melaporkan bahwa mantan pemimpin Mesir  itu menerima perawatan medis yang tidak memadai, terutama mengenai perawatan diabetesnya yang juga tidak memadai, dan perawatan penyakit hatinya yang juga tidak memadai. 
Diolah dari berbagai sumber





Jumat, 07 Juni 2019

Tsabat itu Berat, Dilan

Bertahan dalam ketaatan. Kedengarannya sih gampang, tapi nyatanya berat. Ada banyak rintangan yang menjadi penghalang seseorang untuk istiqamah dalam ketaatan dan ibadah. Godaan untuk futur (lemah semangat) berdatangan silih berganti, dari segala penjuru.

Beberapa penghalang seseorang dari tsabat dalam ketaatan antara lain:


  • Cinta dunia dan terlena dengan gemerlapnya
Dunia beserta gemerlap godaannya menjadi penghalan orang konsiaten untuk taat kepada Allah. Berbagai kesibukan dunia seringkali melalaikan dari akhirat.

Dunia beserta pernak-perniknya dijadikan indah, hingga manusia terobsesi dan berangan-angan meraihnya. Selanjutnya menghalalkan segala cara dan lupa akhirat.

بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا . وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى 
Tetapi kamu memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. (QS. Al A’la: 16-17)

  • Berlebih-lebihan dalam hal mubah
Berlebih-lebihan dalam hal mubah juga bisa menghalangi kita dari tsabat dalam ketaatan. Banyak yang lost of control begitu datang hari raya. Baik dalam perkara makan dan minum, berpakaian, penampilan maupun dalam hal waktu. 

Terlena dengan semua itu menyebabkan lupa dan malas beribadah kepada Allah. Bahkan lebih jauh, jika tidak berhati-hati akan terjerumus pada hal yang dilarang oleh Allah

لا يَبْلُغُ أَحَدُكُمْ دَرَجَةَ التَّقْوَى حَتَّى يَدَعَ مَالَيْسَ بِهِ بَأْسٌ إِلىَ مَا بِهِ بَأْسٌ . رواه الترمذي

Tidaklah salah seorang di antara kalian dapat mencapai derajat taqwa sehingga ia meninggalkan sesuatu yang diperbolehkan karena khawatir terjerumus pada hal-hal yang tidak diperbolehkan. (HR Tirmidzi)

  • Jauh dari komunitas ketaatan
Di antara musibah yang seringkalu menimpa kita adalah jauh atau terpisah dari komunitas orang salih. Sehingga sangat jarang mendapatkan suntikan spiritual dan nasihat untuk selalu mengingat Allah. Akibatnya ruhiya lebih cepat gersang dan layu, hati mudah keras  dan iman sering menurun (futur).

Maka cintailah kesalihan dan senantiasa berinteraksi dengan orang salih. Senantiasa dekati tempat-tempat yang didalamnya berkumpul orang-orang salih, seperti masjid dan majelis ilmu. Atau sering bersilaturrahim dengan orang orang salih.

المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل

Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Semoga Allah senantiasa kuatkan kita untuk istiqamah, sabar dan tsabat dalam ketaatan.

Wallahu a'lam.


-Paninggahan, 3 Syawal 1440

Kamis, 06 Juni 2019

Ramadhankan Hari-Harimu!

Ramadhan boleh berlalu, namun semangatnya tak boleh hilang. Ruh ketaatan yang sudah kita hidupkan selama hari-hari Ramadhan, harus tetap bersinar dan hidup walaupun bulan suci telah pergi. Karena inilah hakikat ketaqwaan yang kita cari selama Ramadhan.

Tsabat atau kokoh dengan ketaatan. Ini adalah pekerjaan besar kita setelah Ramadhan. Karena kesalihan bukanlah agenda musiman, melainkan perjuangan kita sepanjang hayat. Ketaatan musiman sama sekali tidak akan memiliki efek apa-apa bagi pelakunya. Ia hanya akan ikut-ikutan baik dan agamais jika Ramadhan datang, tapi setelah itu ia kembali ke masa lalunya.


لَا تَكُونُوا إِمَّعَةً تَقُولُونَ: إِنْ أَحْسَنَ النَّاسُ أَحْسَنَّا، وَإِنْ ظَلَمُوا ظَلَمْنَا، وَلَكِنْ وَطِّنُوا أَنْفُسَكُمْ إِنْ أَحْسَنَ النَّاسُ أَنْ تُحْسِنُوا، وَإِنْ أَسَاءُوا فَلَا تَظْلِمُوا
“Janganlah kalian menjadi orang yang suka ikut-ikutan, yang berkata, “Jika orang-orang baik, maka kami juga akan berbuat baik. Dan jika mereka berbuat zhalim, maka kami juga akan berbuat zhalim.” Akan tetapi mantapkanlah hati kalian, jika manusia berbuat baik kalian juga berbuat baik, namun jika mereka berlaku buruk, janganlah kalian berbuat zhalim.” (HR Tirmidzi)

Lalu bagaimana caranya agar kita bisa tsabat dalam kesalihan?
1. Senantiasa Berdoa
Doa adalah senjata orang mukmin. Doa menjadi penghubung kita denga Allah, zat yang Maha Membolak balikkan hati. Maka mari selalu berdoa kepada Allah agar senantiasa diberi keteguhan dalam ketaatan dan kesalihan
اللَّهمَّ إنِّي أسألُك الثَّباتَ في الأمرِ، والعزيمةَ على الرُّشدِ
2. Senantiasa mengingat keutamaan dan pahala yang besar dari setiap ibadah. 
Allah dan Rasul-Nya senantiasa memotivasi orang beriman untuk melakukan kebaikan. Allah menjanjikan berbagai keutamaan dan pahala bagi siapa saja yang melakukannya. Ada yang diperoleh di dunia, ada juga yang Allah janjikan di akhirat. 

3. Rutin dalam ibadah, walaupun sedikit
Rutin melakukan ibadah sangat penting, walaupun sedikit dari segi kuantitas. Ini jauh lebih baik daripada melakukan suatu amalan yang besar, tapi hanya sekali. Karena rutin beramal mencerminkan amalan tersebut sudah menjadi kebiasaan hidupnya. Amalan yang dilakukan secara terus menerus, inilah barangkali yang akan mengantarkan seseorang ke syurga.

عن أمّ المؤمنين عائشة -رضي الله عنها- عن النبيّ -صلّى الله عليه وسلّم- أنّه قال: (يا أيُّها الناسُ، خُذوا مِن الأعمالِ ما تُطِيقُون، فإن اللهَ لا يَمَلُّ حتى تَمَلُّوا، وإنَّ أحبَّ الأعمالِ إلى اللهِ ما دامَ وإن قلَّ)

Dari 'Aisyah ra, Rasulullah SAW bersabda: Wahai manusia, beramallah sesuai kemampuan kalian, karena sesungguhnya Allah tidak pernah bosan, malainkan kalian sendiri yang bosan. Sesungguhnya amalan yang paling dicintai Allah adalah yang dilakukan secara rutin, walaupun sedikit.


4. Waspadai Rayuan Setan
Setelah Ramadhan, setan-setan yang tadinya dibelenggu kembali dilepaskan. Mereka akan kembali merayu manusia untuk kembali kepada dosa dan kemaksiatan. Mereka akan melancarkan berbagai upaya untuk melalaikan dan menjauhkan manusia dari ketaatan. 

Setan juga menanamkan rasa ujub dalam diri, merasa puas karena target-target ibadah Ramadhan telah berhasil diselesaikan, lalu berhenti beribadah. Atau hilangnya rasa diawasi oleh Allah, maka kepergian Ramadhan dianggap sebagai hari kebebasan melakukan apa saja. Na'udzubillah.


يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ كَمَآ أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ ٱلْجَنَّةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْءَٰتِهِمَآ إِنَّهُۥ يَرَىٰكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُۥ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا ٱلشَّيَٰطِينَ أَوْلِيَآءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. (Qs. Al A'raf:27)

Wallahu a'lam

-Paninggahan 02 Syawal 1440 H

Rabu, 05 Juni 2019

Ramadhan Pergi, So What?

Akhirnya Ramadhan pun pergi meninggalkan kita. Bulan penuh berkah dan bertabur pahala itu pun berlalu. Menyisakan bekas ketaatan dalam diri setiap insan beriman. Menyisakan catatan ketaqwaan dan indahnya hari-hari bersama Allah, bersama zikir, Al Qur'an dan berbagai kesalihan lainnya di bulan Ramadhan.

Mungkin masih kuat ingatan kita saat i'tikaf 'mengincar' lailatul qadr. Ada yang pindah selama 10 hari dari rumah ke masjid, ada juga yang 'ngalong' pergi senja pulang pagi demi mencari satu malam penuh berkah itu. 

Lalu apa lagi setelah Ramadhan?

Agar kepergian Ramadhan bernasib sama dengan kepergiang 'sang mantan', beberapa hal berikut perlu kita perhatikan:

1. Menyempurnakan ketaatan di bulan Ramadhan.

Artinya ketaatan-ketaatan yang sudah kita lakukan di bulan Ramadhan, jangan kita hentikan setelah Ramadhan berlalu. Ibadah puasa, shalat, tilawah Al Qur'an, sedekah dan aneka amal shalih lainnya, jika sudah kita maksimalkan pelaksanaanya di bulan Ramadhan, perlu diteruskan dan tingkatkan. 

Jelas, selalu ada kekurangan dari setiap ibadah yang kita lakukan. Maka jangan berpuas hati dengan ibadah yang apa adanya. Terus perbaiki, karena kita tidak tahu ibadah shalat, puasa, sedekah yang mana yang menjadi wasilah kita menuju syurga.

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur” (QS.  Al Baqarah: 185)

2. Tsabat dalam Ketaatan

Banyak orang yang bersegera menuju ketaatan tatkala Ramadhan datang. Taat dan merasa diwajibkan mendatangi rumah rumah Allah, merebut semua peluang ketaatan dan bersemangat dalam ibadah. 

Namun ia pun bersegera keluar meninggalkan rumah Allah sesaat setelah mengucapkan salam dalam shalatnya.  Semangat ketaatannya memudar dan hilang ketika Ramadhan berlalu, bahkan terkuras habis demi menyambut hari raya. Ini sungguh merugi.

Allah dan Rasul memerintahkan kita untuk taat dan stabat (konsisten) dalam ketaatan, bukan ikut-ikutan dengan kesalihan sesaat dan musiman.

Bahkan lebih celaka, ada yang kembali ke masa lalunya setelah musim ketaatan itu selesai.

Allah berfirman:

وَلاَ تَكُونُواْ كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِن بَعْدِ قُوَّةٍ أَنكَاثًا
Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali.” (QS. An Nahl: 92)


Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/6228-bagaikan-mengurai-kembali-benang-yang-sudah-dipintal-kuat.html
وَلاَ تَكُونُواْ كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِن بَعْدِ قُوَّةٍ أَنكَاثًا
Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali.” (QS. An Nahl: 92)


Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/6228-bagaikan-mengurai-kembali-benang-yang-sudah-dipintal-kuat.html
وَلاَ تَكُونُواْ كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِن بَعْدِ قُوَّةٍ أَنكَاثًا

“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali.” (QS. An Nahl: 92)

Ada beberapa amalan yang perlu dilakukan agar kita senantiasa tsabat dalam ketaatan:
  • Menjaga shalat lima waktu, berjamaah, terutama shalat subuh
  • Senantiasa membaca Al Qur'an
  • Memperbanyak zikir
  • Rutin alam berdoa
3. Melaksanakan Puasa Sunnah

Jangan lewatkan puasa sunnah 6 hari di bulan syawwal. Karena keutamaannya yang besar. Mumpung semangat puasa Ramadhan masih tersisa, maka lakukan ibadah yang satu ini. 

Baginda Rasul bersabda:

(مَنْ صامَ رمضانَ، ثُمَّ أَتْبَعَهُ ستّاً مِنْ شوَّالٍ، كانَ كصيامِ الدَّهْرِ)،

"Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan, lalu mengikuti dengan puasa 6 hari di bulan syawwal, maka keutamannnya seakan ia berpuasa sepanjang tahun"

4. Tanda Diterimanya Amal Salih 

Tentu kita berharap satu hal saja dari semua ibadah yang kita lakukan, yaitu dikabulkan oleh Allah. Ibadah yang dikabulkan oleh Allah, menjadi alamat keselamatan dan keberuntungan perniagaan kita dengan-Nya.

Imam Ali bin Abi Thalib ra. setiap selesai musim ketaatan senantiasa mengatakan:

"Selamat untuk orang yang dikabulkan amalnya, dan duka cita bagi yang amalannya tertolak"

Kita berlindung kepada Allah dari amalan yang tertolak.

Diantara ciri diterimanya amalan seseorang, antara lain:
  • Meninggalkan dosa dan kemaksiatan secara total
  • Khawatir ibadahnya tertolak, seorang mukmin senantiasa berdoa agar amalnya diterima oleh Allah
  • Mengikuti ketaatan dengan ketaatan berikutnya
  • Menghindari sifat ujub dan merasa lebih baik dalam amalan
  • Mencintai seluruh ketaatan kepada Allah dan berusaha melakukannya
  • Berdoa agar senantiasa dimudahkan dalam kesalihan dan ketaatan
  • Mencintai orang salih, menjaga silaturrahmi dan meneladani mereka
  • Memperbanyak istighfar
  • Kontinyu dalam amal shalih, walaupun sedikit dan kecil
Wallahu a'lam

Paninggahan, 1 Syawwal 1440 H


Rabu, 29 Mei 2019

Menjadi Mukmin Beruntung Setelah Ramadhan

اَللّهُ أَكْبَرُ، اَللّهُ أَكْبَرُ اَللّهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللّهُ، وَاللّهُ أَكْبَرُ اَللّهُ أَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا اللَّهُ أَكْبَرُ وَلَا نَعْبُدُ إلَّا اللَّهَ مُخْلِصِينَ له الدَّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ.
ايها المسلمون والحاضرون  اني اوصيكم بتقوى الله. انه من يتق الله ويصبر فان ذلك من عزم الامور.
قال ربنا في محكم تنريله
ياأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah Kepada Allah dan carilah (wasilah) jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan”.[Al Maaidah 5:35]

Kita bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada kita sekalian, sehingga kita bisa merampungkan puasa pada Ramadan kemarin dan hari ini kita bertemu dengan hari raya Idul Fitri, yang moga bawa berkah bagi kita semua.
Shalawat dan salam semoga tercurah pada suri tauladan kita dan menjadi akhir zaman, Nabi besar kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga kepada istri beliau—Ummahatul Mukminin—dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum, serta yang mengikuti mereka dengan baik hingga akhir zaman.  

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ
Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd.


Tentu  kita menginginkan keberuntungan, setelah melewati perjuangan besar melawan hawa nafsu selama 1 bulan. Tentu saja kita ingin mendapat hasil yang gemilang setelah berjuang meraih ketaqwaan dan ampunan Allah, dari ibadah Ramadhan yang kita lakukan. Sebagaimana yang telah Allah janjikan dari ibadah puasa kita, yaitu ketaqwaan.

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al Baqarah: 183)

Akan tetapi ketaqwaan ternyata bukan akhir, atau reward yang bisa kita pajang dan bubuhkan bersama nama kita. Melainkan sebuah perintah ketaatan, yang Allah sampaikan dengan tegas dalam firmanNya yang agung. Jika dalam ayat puasa yang biasa kita dengar, ketakwaan merupakan harapan, akhir dari ibadah puasa kita, pada ayat ayat lain justru merupakan kewajiban seorang mukmin.

Mari kita
Allah SWT berfirman:

َياأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah Kepada Allah dan carilah (wasilah) jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan”.[Al Maaidah 5:35]

Ayat ini menekan kepada kita 3 hal agar seorang mukmin beroleh keberuntungan:

  • Perintah bertaqwa kepada Allah

Yang dimakud bertaqwa kepada Allah adalah menenuhi seruan-seruan Allah, baik dalam bentuk melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan-Nya, dengan penuh keta'atan. Kemudian membuktikan keimanan, kejujuran kepada Allah dan ketulusan niat hati kita dalam bentuk amal salih.


Taqwa juga berarti menjaga diri dari segala yang bisa mendatangkan murka dan kemarahan Allah. Madrasah Ramadhan yang kita ikuti selama satu bulan hendaknya mampu merobah kareakter kita menjadi insan yang bertaqwa. Karena selama Ramadhan kita sudah dilatih untuk menundukkan hawa nafsu kita, dan mengendalikan diri kita dari semua hal yang dilarang oleh Allah dan RasulNya. Puasa tak hanya sekedar menahan makan dan minum, tapi juga menahan segala hal yang bisa menghabiskan nilai puasa kita.

من لم يدع قول الزور فليس لله عليه حاخة ان يدع طعامه وشرابه

Siapa yang tak bisa meninggalkan perkataan keji maka Allah tak butuh dia meninggalkan makan dan minumnya.

Ma'asyiral Muslimin yang dimuliakan Allah

Jika hari-hari kita di bulan Ramadan adalah hari hari pembakaran dosa-dosa, pembersihan jiwa dan hati, penyemaian benih ketakwaan. Maka hari hari kita setelah ini adalah saatnya kita menjaga, mempertahankan dan merawat agar benih ketakwaab itu tetap tumbuh subur dalam jiwa dan raga kita.

Kita tentu faham, bahwa menjaga benih agar tetap tumbuh hingga membuahkan hasil, tentu adalah pekerjaan yang melelahkan dan menyibukkan. Benih harus kita sirami, kita perhatikan kadar airnya, kadar penyinaran cahaya mataharinya, bahkan harus kita lindungi dari serangan hama dan serangga yang mematikan.

Begitu juga dengan keimanan dan ketakwaan yang sudah kita semai selama sebulan Ramadhan. Ketaatan dan kesalihan yang sudah kita upayakan selama bulan Ramadhan, harus senantiasa kita pupuk, kita pertahankan agar tetap menjadi karakter kepribadian kita, walau Ramadhan sudah berlalu. 

Maka jangan sampai, seteleh Ramadhan berlalu, kita kembali kepada kondisi kita sebelum Ramadhan, atau kembali kepada dosa-dosa kita yang lalu. Kita tidak lagi mampu menahan diri, mengendalikan diri dari segala larangan di bulan Ramadhan. Kita seakan menjadi lupa diri. Kita kembali sibuk dengan urusan dunia, tak sempat lagi mendatangi rumah Allah, membaca Al Qur'an, dengan alasan sibuk dengan pekerjaan. Sungguh rugi kita jika ini terjadi.

وَلاَ تَكُونُواْ كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِن بَعْدِ قُوَّةٍ أَنكَاثًا
Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali.” (QS. An Nahl: 92)


Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/6228-bagaikan-mengurai-kembali-benang-yang-sudah-dipintal-kuat.html
وَلاَ تَكُونُواْ كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِن بَعْدِ قُوَّةٍ أَنكَاثًا
Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali.” (QS. An Nahl: 92)


Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/6228-bagaikan-mengurai-kembali-benang-yang-sudah-dipintal-kuat.html
وَلاَ تَكُونُواْ كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِن بَعْدِ قُوَّةٍ أَنكَاثًا

“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali.” (QS. An Nahl: 92)
 
Lalu seperti apa ketaqwaan yang harus kita wujudkan?

Umar bin Khattab pernah bertanya kepada Ubay bin Ka’ab mengenai hal ini. Ubay bin Ka’ab menjawab dengan bertanya kembali kepada Umar. “Pernahkah engkau melewati jalan yang penuh dengan onak dan duri?”

Umar menjawab, “Ya, pernah.” Lalu Ubay bin Ka’ab bertanya lagi kepada Umar, “Lalu apa yang kau lakukan?” Umar menjawab, “Aku bertahan dan berusaha sekuat tenaga melewatinya?” Ubay bin Ka’ab menyampaikan, “Itulah yang namanya taqwa.”

Sebuah diskusi yang memberikan sebuah gambaran taqwa dari para sahabat utama Rasulullah saw. Taqwa adalah senantiasa berhati-hati dalam menjalani sebuah kehidupan ini.


اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ
Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd.
  • Mencari wasilah menuju Allah

Al-wasilah ialah sesuatu yang dijadikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Sufyan As-Sauri meriwayatkan dari Talhah, dari Ata', dari Ibnu Abbas, bahwa yang dimaksud dengan al-wasilah di sini ialah qurbah atau mendekatkan diri kepada Allah Swt

أُوْلَئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا

“Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari wasilah (jalan) kepada Rabb mereka, siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Rabbmu adalah sesuatu yang (harus) ditakuti” [Al Israa’ 17:57]

 وَابْتَغُوٓا۟ إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ (dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya) Yakni carilah apa yang dapat mendekatkanmu kepada Allah. Makna dari (الوسيلة) yakni pendekatan dan pembenaran ketakwaan dan perbuatan-perbuatan lainnya yang dapat mendekatkan seorang hamba kepada tuhannya.

وَابْتَغُوٓا۟ إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ (dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya) Yakni carilah apa yang dapat mendekatkanmu kepada Allah. Makna dari (الوسيلة) yakni pendekatan dan pembenaran ketakwaan dan perbuatan-perbuatan lainnya yang dapat mendekatkan seorang hamba kepada tuhannya.

Referensi: https://tafsirweb.com/1919-surat-al-maidah-ayat-35.html
Adapun menurut Imam Asy Syinqithy rahimahullah, yang dimaksud dengan wasilah di sini adalah qurbah (mendekatkan diri) kepada Allah dengan cara melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan-Nya, sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dengan ikhlas karena Allah ta'ala. Karena inilah satu-satunya jalan untuk mencapai keridhaan Allah SWT, dan mendapatkan kebaikan dari-Nya di dunia dan akhirat.

Mendekatkan diri kepada Allah harus sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah. Banyak ayat Allah yang memberikan perintah untuk mengikuti Rasulullah SAW.

وَمَآ ءَاتَـٰكُمُ ٱلرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَـٰكُمْ عَنْهُ فَٱنتَهُواْ

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى

قُلْ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُواْ ٱلرَّسُولَ


Bagaimana cara kita untuk taqarrub kepada Allah? Antara lain dengan melaksanakan amalan-amalan wajib dan sunnah, sebagaimana yang dinyatakan Allah dalam sebuah hadis qudsi:

وما تقرَّب إليَّ عبدي بشيءٍ أحبَّ إليَّ ممَّا افترضتُ عليه، وما يزالُ عبدي يتقرَّبُ إليَّ بالنَّوافلِ حتَّى أُحبَّه، فإذا أحببتُه: كنتُ سمعَه الَّذي يسمَعُ به، وبصرَه الَّذي يُبصِرُ به، ويدَه الَّتي يبطِشُ بها، ورِجلَه الَّتي يمشي بها، وإن سألني لأُعطينَّه، ولئن استعاذني لأُعيذنَّه، ..

Dan tidaklah seorang hamba mendekat kepada-Ku; yang lebih aku cintai daripada apa-apa yang telah Aku fardhukan kepadanya. Hamba-Ku terus-menerus mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku pun mencintainya. Bila Aku telah mencintainya, maka Aku pun menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia pakai untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang ia pakai untuk berjalan. Bila ia meminta kepada-Ku, Aku pun pasti memberinya. Dan bila ia meminta perlindungan kepada-Ku, Aku pun pasti akan melindunginya.”



اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ
Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd.

  • Berjihad di jalan Allah
Ibnu Katsir menjelaskan terkait ayat ini, bahwa tatkala Allah  SWT memerintahkan untuk meninggalkan segala yang diharamkan, dan mengerjakan ketaatan kepada-Nya, Allah juga memerintahkan untuk berperang menghadapi musuh-musuh dari kalangan kafir dan musyrik serta mereka yang keluar dari jalan kebenaran. Hal ini bertujuan untuk memastikan tegaknya agama Allah. 

Adapun perintah berjihad ini akan terus berlaku hingga hari kiamat, bersamaan dengan berputarnya zaman. Bahkan kita senantiasa diperintahkan untuk terus melakukan persiapan-persiapan untuk melahirkan para mujahid-mujahid. 

وَأَعِدُّوا۟ لَهُم مَّا ٱسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍۢ وَمِن رِّبَاطِ ٱلْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِۦ عَدُوَّ ٱللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَءَاخَرِينَ مِن دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ ٱللَّهُ يَعْلَمُهُمْ ۚ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِن شَىْءٍۢ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنتُمْ لَا تُظْلَمُونَ

Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; tetapi Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dizalimi (dirugikan).

Muhammad Rasyid Ridha dalam tafsir Al Manar menjelaskan makna ayat ini, bahwa jihad dimaksudkan adalah mencurahkan segala kemampuan diri melawan hawa nafsu, dan mengarahkannya untuk berkomitmen melaksanakan kebenaran, berjuang menghadapi musuh-musuh Islam yang berupaya memerangi agama dan menghalangi manusia dari hidayah.Tentu saja ini membutuhkan perjuangan, kesungguhan, kelelahan bahkan pengorbanan.

Dalam aplikasinya, jihad ini dilaksanakan dengan mengangkat senjata untuk memenangkan kalimatullah, memerangi musuh-musuh Islam dari kalangan orang kafir, dengan syarat jika orang kafir tersebut juga menggunakan senjata mereka untuk menzalimi umat Islam. Namun jika tidak, maka tujuan untuk meninggikan kalimat Allah harus tetap direalisasikan, walaupun bukan dengan senjata.

Lalu dengan apa? Sesuai dengan kondisi yang diperlukan. Karena jelas bahwa orang kafir tidak akan senang menerima keberadaan umat Islam sebelum mengikuti millah mereka.

Maka saat ini jihad tersebut tetap harus ditegakkkan, dalam berbagai wujud, seperti dalam bidang ekonomi, pendidikan, kebudayaan, politik, bahkan jihad dengan mengangkat senjata seperti yang dilakukan oleh umat Islam di Palestina melawan Yahudi Israel.

Namun tentu saja perintah ini tidak boleh difahami secara serampangan dan tanpa ilmu. Tidak boleh kemudian melakukan tindakan diluar hukum dan aturan syariat dengan dalih kita ingin menegakkan kalimat Allah, lalu membunuh siapapun yang tak sejalan dengan kita. Tentu saja harus sesuai dengan fikih haal dan prioritas. 

Maka setelah Ramadhan, tugas terbesar kita adalah bagaimana memastikan agar syiar-syiar keislaman bisa tetap tegak di dalam kehidupan kita, di masyarakat dan negeri kita. Karena setelah ini setan-setan akan kembali berkeliaran dan musuh-musuh agama akan terus melancarkan upaya mereka merusak pondasi-pondasi tauhid dalam kehidupan masyarakat.

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ
Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd. 

Inilah 3 hal yang Allah sampaikan agar kita beroleh keuntungan dan kemenangan di hari yang mulia ini. Karena kemenangan itu bukan kita sekedar mampu menjalani ibadah puasa selama 1 bulan, atau sekedar menahan makan dan minum. Tapi ketika kita mampu mempertahankan ketaatan dan ibadah kita kepada Allah setelah Ramadhan. Kita mampu menahan dan mengendalikan hawa nafsu dan syahwat duniawi kita, hingga selesai Ramadhan dan seterusnya.

Kembali fitrah bukan sekedar semangat dan slogan kita di hari lebaran. Akan tetapi kembali kepada hakikat penciptaan kita, yaitu beribadah kepada Allah.

وما امروا الا ليعبدو الله مخلصين له الدين حنفاء

Inilah makna minal 'a idin wal fa idzin
Kembali kepada hakikat penciptaan kita, beribadah kepadanya, dan memenangkan pertarungan melawan hawa nafsu duniawi kita.

Boleh saja kita merayakan hari fitri ini dengan aneka kue dan penganan lebaran, sebagaimana arti idul fitri itu sesungguhnya adalah hari berbuka. Boleh saja kita bergembira dengan memakai pakaian baru, karena hari ini adalah satu dari dua kegembiraan yang Allah berikan bagi orang mukmin yang berpuasa.

Namun bukan ini yang dimaksud dengan ied ini.

Seorang ahli hikmah berkata:

ليس العيد لمن لبس الجديد
Bukanlah Ied orang yang memakai baju baru…
إنما العيد لمن طاعاته تزيد
Hanyalah Ied bagi orang yang bertambah ketaatannya…
Akhirnya mari kita tutup khutbah kita kali ini dengan bermunajat kepadanya. Semoga berkah, kemuliaan hari ini diberikan untuk kita semua. Segala amalan kita selama bulan Ramadhan diterima oleh Allah, dan dosa-dosa kita diampuni dan dimaafkan.

ان الله وملئكته يصلون على النبي . يا ايها الذين امنو صلوا عليه وسبمو تسليما..

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ
الهم ات نفوسنا تقواها . وزكي انت خير من زكاها . انت وليها ومولاها
اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِينَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا
اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى الأُمُورِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْىِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ
اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ أَعْمَلَنَا فِي رَمَضَانَ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ أَعْمَلَنَا فِي رَمَضَانَ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ أَعْمَلَنَا فِي رَمَضَانَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُم تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُم  تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُم
عِيْدُكُمْ مُبَارَكٌ وَعَسَاكُمْ مِنَ العَائِدِيْنَ وَالفَائِزِيْنَ
كُلُّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ

Madinaturrisalah, 24 Ramadhan 1440
Naskah Khutbah Ied di Surau Gadang Paninggahan Solok, 1 Syawal 1440 H



“Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah Kepada Allah dan carilah (wasilah) jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan”.[Al Maaidah 5:35]

Baca Selengkapnya : https://almanhaj.or.id/2757-tawassul-dengan-orang-mati.html
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Baca Selengkapnya : https://almanhaj.or.id/2757-tawassul-dengan-orang-mati.html
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Baca Selengkapnya : https://almanhaj.or.id/2757-tawassul-dengan-orang-mati.html
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Baca Selengkapnya : https://almanhaj.or.id/2757-tawassul-dengan-orang-mati.html
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Baca Selengkapnya : https://almanhaj.or.id/2757-tawassul-dengan-orang-mati.html