Ranah

Ratok taragak dari rantau

Laba-laba

Together, everywhere, forever..

Be happy

Ceria mengejar impian.. tetap optimis walau jalan masih berdebu

Revolution

Menyaksikan sisa-sisa Revolusi Mesir di Tahrir Square

BBM club

Belajar,Berbagi, Mumtaz | Korean view - International Park

Sejarah kita tak bisa lepas dari orang, bangunan, dan tradisi. Di dalamnya kita temukan nilai-nilai, pola hubungan, budaya, dan juga peradaban. Pada ketiganya kita menyandarkan sebagian besar proses bertumbuh dalam hidup. Sebab hidup, adalah soal bercermin dari masa lalu dan masa sekarang, untuk masa depan. Oleh karena itu, Al Qur'an menyuruh kita berjalan, agar mata lebih terbuka, agar kita mau berpikir, mengambil pelajaran, dan mengerti. Maka, "Lihat Bangunan, Orang, dan Tradisi Negeri lain" #tarbawi 295

Selasa, 25 November 2014

Doa Hati Serapuh Gelas

Rabb...
Andai hatiku ini sebuah gelas
Izinkan hatiku menampung dan dipenuhi tetesan embun keberkahanMu
Agar kubisa menatap kehidupan ini dengan jiwa yang bening
Agar tetesan itu mampu melepas dahagaku
Membersihkan debu-debu noda yang telah lama menutupi hati ini

Rabb...
Andai hati ini sebuah gelas
Jagalah ia agar tak retak
diterpa panas dingin ujian hidup ini

Ganuby, New Cairo 24 Juni 2009


Standar Sifat Fitrah Manusia

Manusia memiliki standar batasan sifat asal/ fitrahyang melekat kepada kepribadiannya. Apabila sifat tersebut melebihi batasstandar tersebut maka akan dianggap "melampaui batas". Namu apabila kurang dari batas normal tersebut maka akan dipandang kurang dan hina.

Di antara sifat asal tersebut adalah:

1.Marah
Marah merupakan sifat asal/fitrah manusia. Apabila sifat marah ini berada dalam ukuran standar (proporsional) maka akan dipandang sebagai sebuah keberanian yang terpuji. Marah akan menjadi senjata untuk mempertahankan dan membela sebuah kebenaran. Namun apabila ia melebihi batas standar / ditunjukkan dengan cara yang berlebihan maka akan membawa pemiliknya kepada tindakan zholim. Sementara apabilaia kurang /dibawah standar proporsional akan menjadikan seseorang pengecut dan tidak mampu membela diri.

2.Ambisi
Sifat ambisi adalah sebuah fitrah manusia yang berupa keinginan untuk memperoleh sesuatu. Sifat ini akan mendorong manusia untuk berusaha mendapatkan segala kebutuhan hidupnya. Apabila ambisi ini masih dalam ukuran normal dan standar maka akan menjadikan manusia merasa selalu berkecukupan untuk urusan dunia (qana'ah). Apabila sifat ini melebihi ukuran normal maka akan menjadikan manusia tamak kepada hal-hal yang tidak perlu. Namun apabila kurang dari batas normal akan menyebabkan manusia hina dan tidak bergairah dalam hidupnya.

3. Hasad
Hasad juga merupakan sifat asal manusia. Apabila sifat ini masih dalamb batasan normal, akan menjadi pendorong bagi manusia untuk berkompetisi dalam mencapai kesempurnaan. Hal ini mesupakan sesuatu yang baik dan terpuji. Bahkan Allah dan Rasul-Nya juga senantiasa mendorong kita untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, memperbaiki diri dan mengejar peluang kebaikan sebanyak-banyaknya. Namun apabila sifat hasad ini melebihin batasnya, maka akan mendorong manusia berbuat zhalim,dengki dan ingin menghilangkan kebaikan tersebut dari orang lain.Sebaliknya seseorang akan mengalami penurunan  obsesi jiwa dan melemahnya himmah apabilasifat hasadnya berada dibawah standar yang wajar.

4.Syahwat
Syahwat adalah sifat asal manusia. Ia bukan sesuatu yang buruk selama ia masih dalam standar yang normal. Fitrah ini akan mendatangkan kenyamanan bagi hati dan akal dari kepenatan beribadah. Tapi apabila sifat ini berlebihan maka akan membawa manusia sampai kepada derjat binatang dan buas. Namun sebaliknya apabila ia kurang atau bahkan tidak ada sama sekali akan menjadikan manusia tidak seimbang dalam menjalani hidupnya.

5.Dermawan
Pada asalnya sifat dermawan ini adalah prilaku terpuji yang dimiiki oleh manusia. Apabila ia seimbang dalam diri manusia akan membawa manusia kepada kemuliaan, pemurah, peduli dan mampu berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan. Akan tetapi jika ia berlebihan akan menjadikan manusia mubazir dan mengeluarkan hartanya kepada hal yang tidak bermanfaat.  Akan tetapi apabila ia kurang dalam diri manusia akan melahirkan sifat bakhil dan kikir.Tentunya ini tidakbaik. 

Maka sebaik-baik urusan adalah yang di pertengahan. 

Referensi: Kitab Al Fawaid