Sejak diberlakukannya kudeta militer 3 Juli lalu terhadap
Presiden Mesir terpilih, Dr. Muhammad Mursi
menyusul pembubaran paksa demonstrasi anti kudeta di Rab’ah dan Nahdah,
pemerintah kudeta mulai gencar melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap
tokoh-tokoh anti kudeta karena dinilai berbahaya bagi negara. Beberapa petinggi
Ikhwanul Muslimin telah dijebloskan ke penjara termasuk Mursyid ‘Am Dr.
Muhammad Badi’. Sementara petinggi-petinggi lain masih dalam proses pengejaran.
Polisi Mesir melakukan
penggerebekan terhadap rumah salah satu petinggi Ikhwan di wilayah Giza, Muhammad Syadzali. Namun karena tidak
menemukan tokoh yang dicari akhirnya polisi menyeret istri, anak dan tiga
tetangganya ke kantor polisi Zyekh Zayad, Giza. Tak kurang, mereka dipukuli
olrh polisi.
Aparat keamanan melakukan
penggerebekan terhadap rumah Syadzali pukul 2 dini hari, Senin (23/9). Namun
mereka tidak menemukan keberadaan Syadzali hingga aparat melakukan pemeriksaan
ke beberapa flat yang ada di gedung tersebut. 3 orang tetangga Syadzali
ditangkap, ditambah istri Syadzali dan anak perempuannya yang berusia 18 tahun.
Di markas polisi mereka
diinterogasi dan diancam agar mau memberitahu dimana keberadaan Syadzali. Namun
karena tidak mau memberitahu akhirnya polisi menampar wajah istri petinggi
Ikhwan itu. Polisi juga membenturkan kepala putrid Syadzali ke dinding hingga
mengalami luka pada telinga. Ini dilakukan untuk menekan agar Syadzali segera menyerahkan
diri. Demi mengetahui kondisi keluarganya akhirnya Syadzali mendatangi kantor
polisi tersebut pada pukul 4.30 pagi Senin waktu Kairo.
Meskipun tidak ada surat perintah
penangkapan dari kejaksaan, polisi telah menuduh Syadzali terlibat dalam aksi
pembakaran kantor polsek Waraq- Giza, tempat Syadzali tinggal sebelumnya.
Namuntuduhan tersebut dibantah oleh Syadzali dan keluarganya.
Syadzali terpilih sebagai
sekretaris Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP)- sayap politik Ikhwanul Muslimin
wilayah Waraq. Sebelumnya ia merupakan caleg FJP pada pemilu Majelis Shaab 2012
lalu. Ia sudah sangat dikenal oleh mesyarakat setempat dengan aktivitas social dan
kontribusinya yang besar terhadap penduduk Waraq dan salah satu tokoh terdepan
dalam Komite Rakyat yang sempat bahu-membahu bersama rakyat dalam mengatasi
kesulitan gas tabung. Syadzali juga terus membangun koordinasi dengan polisi
setempat untuk menjaga keamanan masyarakat.
Penangkapan Syadzali bukanlah
yang pertama, tapi ia merupakan rangkaian dari episode penangkapan yang
dilakukan oleh penguasa kudeta terhadap petinggi Ikhwanul Muslimin, sebagai
rangkaian dari agenda kudeta yang telah dimulai sejak 3 Juli lalu.