Selasa, 24 September 2013

Catatan Kekejaman Polisi Mesir terhadap Keluarga Petinggi Ikhwanul Muslimin

Sejak diberlakukannya kudeta militer 3 Juli lalu terhadap Presiden Mesir terpilih, Dr. Muhammad Mursi  menyusul pembubaran paksa demonstrasi anti kudeta di Rab’ah dan Nahdah, pemerintah kudeta mulai gencar melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap tokoh-tokoh anti kudeta karena dinilai berbahaya bagi negara. Beberapa petinggi Ikhwanul Muslimin telah dijebloskan ke penjara termasuk Mursyid ‘Am Dr. Muhammad Badi’. Sementara petinggi-petinggi lain masih dalam proses pengejaran.

Polisi Mesir melakukan penggerebekan terhadap rumah salah satu petinggi Ikhwan di wilayah Giza, Muhammad Syadzali. Namun karena tidak menemukan tokoh yang dicari akhirnya polisi menyeret istri, anak dan tiga tetangganya ke kantor polisi Zyekh Zayad, Giza. Tak kurang, mereka dipukuli olrh polisi.

Aparat keamanan melakukan penggerebekan terhadap rumah Syadzali pukul 2 dini hari, Senin (23/9). Namun mereka tidak menemukan keberadaan Syadzali hingga aparat melakukan pemeriksaan ke beberapa flat yang ada di gedung tersebut. 3 orang tetangga Syadzali ditangkap, ditambah istri Syadzali dan anak perempuannya yang berusia 18 tahun.

Di markas polisi mereka diinterogasi dan diancam agar mau memberitahu dimana keberadaan Syadzali. Namun karena tidak mau memberitahu akhirnya polisi menampar wajah istri petinggi Ikhwan itu. Polisi juga membenturkan kepala putrid Syadzali ke dinding hingga mengalami luka pada telinga. Ini dilakukan untuk menekan agar Syadzali segera menyerahkan diri. Demi mengetahui kondisi keluarganya akhirnya Syadzali mendatangi kantor polisi tersebut pada pukul 4.30 pagi Senin  waktu Kairo.

Meskipun tidak ada surat perintah penangkapan dari kejaksaan, polisi telah menuduh Syadzali terlibat dalam aksi pembakaran kantor polsek Waraq- Giza, tempat Syadzali tinggal sebelumnya. Namuntuduhan tersebut dibantah oleh Syadzali dan keluarganya.

Syadzali terpilih sebagai sekretaris Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP)- sayap politik Ikhwanul Muslimin wilayah Waraq. Sebelumnya ia merupakan caleg FJP pada pemilu Majelis Shaab 2012 lalu. Ia sudah sangat dikenal oleh mesyarakat setempat dengan aktivitas social dan kontribusinya yang besar terhadap penduduk Waraq dan salah satu tokoh terdepan dalam Komite Rakyat yang sempat bahu-membahu bersama rakyat dalam mengatasi kesulitan gas tabung. Syadzali juga terus membangun koordinasi dengan polisi setempat untuk menjaga keamanan masyarakat.


Penangkapan Syadzali bukanlah yang pertama, tapi ia merupakan rangkaian dari episode penangkapan yang dilakukan oleh penguasa kudeta terhadap petinggi Ikhwanul Muslimin, sebagai rangkaian dari agenda kudeta yang telah dimulai sejak 3 Juli lalu. 

0 komentar:

Posting Komentar