Selasa, 11 Juni 2013

Yang Pertama yang Istimewa

Ada hal menarik yang sering kujumpai di wall fb beberapa hari ini.

Pertama, tiap kali kubuka wall, profil pertama yang muncul dan berada di urutan pertama orangnya tetap itu-itu saja. Selalu dia dari hari ke hari.

Kedua, setiap ku melakukan "posting", share atau update, yang ngasih jempol pertama selalu orangnya sama dan kemudian disusul yang lainnya. ^_^ Makasih buat yang sika ngasih jemPol.
Ketiga, ada yang selalu pertama memberikan respon pada status, foto, atau yang lainnya.
Keempat, ada juga yang pertama kali update dalam hal informasi.

Unik, dan masih bayak lagi "yang pertama" lainnya. Dan kawan barangkali juga pernah merasakan hal serupa.

Well, tak masalah dan tak ada yang salah. Mari kita tinggalkan pembahasan tentang mereka tadi. karena tak terlalu menarik pembahasan tentang orang-orang itu, dan kita tak berhak membahasnya. Lagian saya juga tak berminat "memperkarakan" mereka. Ntar tak ada lagi yang ngasih apresiasi. Biarkan mereka berkembang. .
Tapi ada yang lebih menarik untuk dibicarakan, yaitu istilah "yang pertama" Ada sebuah energi super yang terkandung dalam istilah itu. Hingga pada kenyataan banyak orang berlomba-lomba untuk mencapainya. Dan rata-rata orang memberikan sebuah apresiasi kepada mereka "yang pertama", ya tentunya dalam hal-hal kebaikan.

Mari kita baca biografi para tokoh dunia, khususnya dalam dunia sains (ilmu pengetahuan). Rata-rata mereka adalah para pioneer hingga nama mereka dikenang dan dihargai.

Allah SWT dan Rasul-Nya pun memberikan penghargaan kepada mereka yang pertama dalam melakukan kebaikan. Dalam Al-Qur'an Allah menyuruh kita untuk berlomba-lomba dalam kebaikan (..fastabiqul khairat).
Demikian juga Allah memuliakan para "assaabiquunal awwaluun" -mereka yang pertama masuk islam-, hingga memuliakan mereka dengan syurga.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan gelar "Ash-Shiddiq" kepada Abu Bakar karena dialah sahabat yang pertama kali membenarkan kerasulan beliau.

Artinya ada penghargaan istimewa untuk yang pertama.

Walaupun terkadang sebagian orang-orang yang cinta kepada keburukan, juga memberikan apresiasi kepada mereka yang pertama kali berhasil menimbulkan kemakaran. Tentu saja konteks ini diluar batas "etis" dan bukanlah hal yang diinginkan, melainkan sebuah penyimpangan. Namun pada hakikat tetap ada penghargaan kepda mereka "yang pertama", karena ia memang begitu istimewa.

Sungguh beruntung mereka yang pertama...

Yang pertama mengucapkan sami'na wa atho'na terhadap perintah Allah dan Rasulnya.
Yang pertama menjawab seruan shalat dan ada di shaff pertama dalam shalat.
Yang pertama peka dan peduli dengan kondisi saudara-saudaranya serta memberikan keringanan, dan pertolongan kepada mereka yang membutuhkan.
Yang pertama hadir dalam majelis ilmu dan kebaikan.
yang pertama menjalin silaturrahim dan mema'afkan kesalahan saudaranya
Yang pertama bangun malam hari kala orang lain terlelap, lalu bermunajat pada-Nya.
Yang pertama menebar kebaikan hingga diikuti oleh orang-orang sesudahnya, hingga menjadi amal jariyah bagi dirinya.

“Barang siapa yang memberikan contoh dalam Islam, suatu contoh yang baik, maka ia mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengamalkannya setelahnya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Barang siapa yang mencontohkan contoh jelek dalam islam maka ia mendapat dosanya dan dosa orang yang mengamalkannya setelahnya tanpa mengurangi dosa-dosa mereka”. (HR. Muslim)

 
Masih banyak peluang "Yang Pertama" lainnya yang memiliki keistimewaan tak ternilai.
So, mari jadi yang pertama. Karena yang pertama memang yang istimewa.

*catatan:Terdapat banyak pengulangan kata "Yang pertama" . Sengaja ditulis begitu agar kata "Yang Pertama" itu berkesan di hati. Semoga menjadi motivasi bagi kita semua. Terutama bagi kami pribadi.
Mohon maaf atas kekhilafan.
Allahu a'lam...

>Kamar atas , Almakki basecamp -Kampung 10- Nashr City-Cairo
Sebuah coretan dadakan
Suatu senja yang gerah 23 Juni 2010
Terimakasih buat sahabat-sahabat yang telah menjadi "Yang pertama" hingga menginspirasi tulisan ini. Semoga kita tetap yang pertama



#Arsip

0 komentar:

Posting Komentar