Jumat, 21 November 2025

Teruntuk Para Pemuda.. (1)


Apakah Kalian Tahu - Wahai Para Pemuda - Mengapa Kalian Diciptakan dan Apa Tugas Penting Kalian?

Kalian diciptakan untuk mewujudkan tujuan tertinggi dari penghambaan (ubudiyyah) kepada Allah dan tunduk sepenuhnya kepada-Nya, baik secara lahir maupun batin.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُون 


 "Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Adz-Dzariyat: 56)


Kalian diciptakan untuk mengikuti manhaj (jalan) Rabbani yang datang dari sisi-Nya dan tidak mengambil kebatilan dari hadapan atau belakangnya.

وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ 


"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Ali Imran: 85)

Kalian diciptakan untuk mengamalkan kesetiaan (al-wala') dan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya serta kaum mukminin.

إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ 

"Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka rukuk (tunduk kepada Allah)." (QS. Ali Imran: 109)


Adapun tugas penting terbesar yang dibebankan Allah kepada kalian dan penciptaan kalian adalah untuk menegakkan hukum Allah di bumi dan mengeluarkan hamba-hamba-Nya dari penghambaan kepada sesama hamba menuju penghambaan kepada Allah Yang Maha Esa, serta mengeluarkan mereka dari kesempitan dunia menuju keluasannya, dan dari kezaliman kekufuran menuju keadilan Islam...

Kemudian, Apakah Kalian Tahu - Wahai Para Pemuda - Bagaimana Tugas Penting Ini Dapat Tercapai?

Tugas ini tercapai dengan kalian mewujudkan lima sifat dasar dan bertekad kuat untuk menanamkan serta memperdalamnya:

1. Dengan Iman yang Kokoh 

Iman yang tidak pernah goyah dan tidak pernah melemah.

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ

 

"Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar." (QS. Al-Hujurat: 15)

2. Dengan Keikhlasan yang Tulus

Keikhlasan yang murni, yang tidak mengenal riya' (pamer) dan sum'ah (ingin didengar), dan mereka hanya diperintah untuk menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya (hanif), mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus.

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ 

"Tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk beribadah kepada Allah dengan penuh keikhlasan menjalankan perintah agama yang hanif, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Dan demikianlah agama yang lurus. 

(QS. Al-Bayyinah: 5)

3. Dengan Azam (Tekad Kuat) yang Teguh 

Azam yang tidak mengenal rasa takut dan tidak lemah, yaitu (sifat) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah dan takut kepada-Nya, serta tidak takut kepada seorang pun selain Allah.

الَّذِينَ يُبَلِّغُونَ رِسَالَاتِ اللَّهِ وَيَخْشَوْنَهُ وَلَا يَخْشَوْنَ أَحَدًا إِلَّا اللَّهَ (QS. Al-Ahzab: 39)


4. Dengan Amal yang Berkesinambungan 

Amal yang berkesinambungan, yang tidak mengenal kelemahan dan kemalasan.

وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ


"Dan katakanlah: 'Bekerjalah kalian, maka Allah akan melihat pekerjaan kalian, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin. Dan kalian akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Maha Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan."(QS. At-Taubah: 105)


5. Dengan Pengorbanan yang Mahal

Pengorbanan yang tidak mengenal apa pun selain kemenangan atau syahadah (mati syahid).

أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُم مَّثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِن قَبْلِكُم مَّسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ 


"Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncang (dengan berbagai cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: 'Kapankah datangnya pertolongan Allah?' Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat."(QS. Al-Baqarah: 214)


Pada hakikatnya, kelima sifat ini (iman yang kokoh, keikhlasan yang tulus, azam yang teguh, amal yang berkesinambungan, dan pengorbanan yang berharga) adalah karakter seorang kesatria yang menepati janji mereka kepada Allah.

Merupakan keistimewaan para pemuda yang tidak takut terhadap celaan orang yang mencela.

Karena pondasi Iman adalah hati yang cerdas, pondasi keikhlasan adalah akal yang bersih, pondasi tekad adalah rasa tanggung jawab yang kuat, pondasi dari dari amal adalah obsesi jiwa muda yang menggelora, dan pondasi pengorbanan adalah aqidah yang kokoh.

Dan semua sifat ini hanya terkumpul dengan sangat kuat pada diri para pemuda, dan sifat-sifat ini secara khusus dimiliki oleh para pemuda yang beriman.

Dari sinilah, pemuda yang beriman sejak dahulu dan kini, di setiap tahapan sejarah, adalah kebangkitan umat Islam, sumber kekuatannya, rahasia kekuatannya, kebanggaan dan kehormatannya, pembawa panji-panjinya, dan pemimpin barisannya menuju batas kemenangan dan pertolongan.

Bersambung.. 

Diterjemahkan dari buku "Hatta ya'lami Asy-Syabab", karya Abdullah Masih 'Ulwan


0 komentar:

Posting Komentar