Kamis, 09 Agustus 2012

Evaluasi dan Srategi Peningkatan Ekonomi Mesir


Berikut ini beberapa pencapaian pertumbuhan perekonomian Mesir merujuk kepada target Proyek Kebangkitan Nasional:
1.    Pemerintah menargetkan petumbuhan ekonomi mencapai angka 7% per tahun. Namun angka pencapaian tahun 2011/2012 hanya mampu mencapai angka 1.8% hingga 2 %. Dengan ini dibutuhkan peningkatan jumlah investor yang menanamkan investasi di mesir untuk membantu peningkatan pertumbuhantersebut. Dibutuhkan waktu setidaknya 10 tahun untukmencapai angka tersebut.
2.    Pemerintah menargetkan terwujudnya investasi di Mesir tak kurang dari 30%.  Berdasarkan hasil evaluasi sepanjang Juli- Desembar 2011, pertumbuhan investasi hanya mencapai 15 %. Sedikitnya minat investor ini dikarenakan faktor konstelasi politik Mesir selama masa transisi. Kedepannya untukmeningkatkan minat investor, pemerintahan baru dituntut bisa menciptakan stabilitas keamanan, menjamin keamanan para investor yang menanamkan modalnya di Mesir dan kebijakan-kebijakan ekonomi yang jelas dan saling menguntungkan, Seperti  undang-undang perbankan, pariwisata, dll. Diamping itu pemerintah juga dituntut bisa menjaga hak-hak investor asing.
3.    Peningkatan pendapatan perkapita. Rata –rata pendapatan perkapita saat ini hanya mancapai 18,5 ribu pound Mesir per tahun, atau satara dengan 3,1 ribu USD per tahun. Angka ini masih terlalu sedikit untuk menjamin  pemerataan kesejahteraan. Maka PR pemerintahan baru adalaha bagaimana mengusahakan peningkatan angkaini agar terjadinya pemerataan ekonomi untuk tingkat yang lebih luas.
4.    Mengurangi defisit anggaran hingga kurang dari 6%. Ditargetkan ini akan terwujud pada tahun 2016. Sepanjang tahun 2010/2011 angka defisit anggaran mencapai 9,8 %. Adapun untuk tahun 2011/2012 hasilnya belum terlihat. Defisit anggaran merupakan barometer penting dalam menetukan kestabilan ekonomi. Hal ini akan menjadi bahan pertimbangan bagi para investor lokal maupun asing untuk ikut berinvestasi. Perlu ada beberapa kebijakan untuk meningkatkan sumber pendapatan negara dan pemotongan belanja, termasuk rasionalisasi pengeluaran.
5.    Mengurangi angka pengangguran setidaknya mencapai 7% hingga tahun 2016. Berdasarkan data hingga Maret 2012 tingkat pengangguran di Mesir mencapai angka 12,3%. Permasalahan terbesar pengangguran adalah kelangkaan lapangan kerja terutama dalam kondisi krisis ekonomi global saat ini. Hal ini juga didukung oleh rendahnya skil dan pengalaman kerja. Jalan keluarnya adalah perlunya peningkatan kualitas SDM/pendidikan disampung penyediaan lapangan kerja baru.
6.    Mengurangi tingkat inflasi hingga 50%, dijadwalkan akan terealisasi pada tahun 2016. Target ini mulai dikembangkan pada saat tingkat inflasi mencapai angka 11%.  Data bulan Juni menyebutkan bahwa inflasi ini berhasil ditekan hingga angka 7,3%. Target ini tak jauh berbeda dengan target yang ingin dicapai dalam Proyek Kebangkitan Nasional. Hanya saja barangkali target ini tak relevan dengan tingkat pertumbuhan dan pengurangan angka pengangguran. Untuk mengontrol  harga, diperlukan kebijakan-kebijakan strategis bank central untuk bisa membentuk sebuah sistem yang menunjang informasi dan persaingan harga pasar.
7.    Mengurangi angka kemiskinan.  Sumbaer resmi kependudukan menyebutkan angka kemiskinan mencapai 22-23%.
8.    Mencapai tingkat pertumbuhan ekspor tahunan minimal 20%. Dalam 6 bulan pertama tahun 2011/2012 capaian pertumbuhan ekspor mencapai 6,1%.  Untuk mempertahankan dan maningkatkan angka ini diperlukan percepatan aktivitas produksi Mesir dan menyingkirkan segala hambatan yang menghalagi percepatan ini lawat jalur diplomasi dan kerjasama perdagangan  untuk membuka pasar baru.
9.    Meningkatkan anggaran pandidikan dalam APBN.  Anggaran APBN untuk pendidikan hanya 15% dari total APBN.
10. Meningkatkan angggaran kesehatan menjadi 15% dari total anggaranpada akhir jabatan presiden. Anggaran yang ada saat ini hanya mencapai 5% dari total angaran. Masih butuh peratian penuh untuk meningkatkan anggaran ini.

Sumber:
*Harian Ahram

0 komentar:

Posting Komentar