Kamis, 09 Agustus 2012

Mesir Baru dan Masyru' An-Nahdhah


Kemenangan Dr. Muhammad Mursi dalam Pilpres Mesir 2012 mambawa arah baru bagi masa depan Mesir. Gerakan Ikhwanul Muslimin yang awalnya menjadi gerakan oposisi terlarang dan dikejar-kejar rezim diktator selama pulihan tahun, tumbuh menjadi kekuatan besar yang akhirnya membawa gerakan ini ke puncak pemerintahan dengan mesin politiknya, Partai Kekebasan dan Keadilan (Hizb Al-Hurriyyah wa Al-Adalah).

Kemenangan Dr. Muhammd Mursi dengan program unggulannya, Proyek Kebangkitan Nasional (Masyru’ An-Nahdhah) menjanjikan harapan baru bagi masa depan Mesir Baru. Proyek yang awalnya diusung oleh Ir.Khairat Syatir ini merupakan sebuah proyek pembangunan jangka panjang yang memakan waktu setidaknya 15 tahun untuk mengokohkan pondasi kebangkitan nasional Mesir dalam berbagai aspek baik dari segi fisik maupun karakter bangsa, dengan menjadikan Islam sebagai referensi. Kedepannya diharapkan mampu mewujudkan Mesir yang bebas, adil, universal dan bermartabat.Konsep ini akan menjadi rujukan kebijakan strategis dalam pelaksaan dan evaluasi pembangunan Mesir Baru.

Beberapa sasaran Proyek Kebangkitan Nasional ini, antara lain:
1.    Pembangunan sistim kebijakan politik
2.    Percepatan pertumbuhan ekonomi
3.    Pemberdayaan masyarakat
4.    Pengelolaan SDM
5.    Pembangunan sistim keamanan
6.    Peran utama kebijakan luar negeri
7.    Kebijakan-kebijakan khusus
Adapun target-target yang ingin dicapai dalam jangka 100 hari pertama kepemimpinan meliputi beberapa bidang berikut:
1.    Pemulihan keamanan
2.    Penertiban lalu-lintas
3.    Mengatasi kelangkaan ‘isy (makanan pokok)
4.    Kebersihan
5.    Mengatasi kelangkaan BBM


Tantangan dan Solusi
Secara umum ada tiga tantangan besaryang menjadi hambatan percepatan pembangunan Mesir baru.Hal ini menjadi PR besar bagi pemerintahan Mursi.Permasalahan itu antara lain:

1.    Konstelasi politik
2.    Menurunnya stabilitas keamanan
3.    Krisis ekonomi& kebutuhan pokok
Proses peralihan pasca tumbangnya rezim diktator 11 Februari 2011 membawa Mesir ke masa-masa yang rentan. Satu persatu kekuatan dan blok-blok politik bermunculan.Dalam tubuh kekuatan revolusi sendiri terbentuk dua kubu besar, kekuatan Islam dan liberal.Sementara kekuatan Islam pun terbagi pada 2 kekuatan besar, IM dan salafy.Persaingan pada pemilu parlemen masih dalam taraf wajar.Namun keikut sertaan IM dan munculnya kekuatan rezim dalam pilpres menimbulkan gonjang-ganjing dunia perpolitikan Mesir.
SCAF sebagai pelaksana sementara fungsi pemerintahan masa transisi dinilai gagal dan mengkhianati amanah revolusi. Hal itu terlihat dari beberapa kebijakan yang dinilai tak menunjukkan I’tikad baik mempercepat proses peralihan kekuasaan, lambannya pemenuhan hak-hak keluarga syuhada revolusi dan melakukan intervensi atas kebijakan lembaga-lembaga negara.
Berbagai pihak mencoba memanfaatkan kondisi ini untuk menciptakan ketakutan di tengah-tengah masyarakat.Kondisi ini terus berlangsung bahkan hingga terbentuknya pemerintahan baru.Pelaku tindak kriminal berkeliaran dijalan-jalan.Tercatat jumlah mereka mencapai angka 920.680. Sebuah angka yang cukup besar yang akan menjadi tantangan pemerintahan baru. Karena keberadaan mereka tak semuanya alami karena tuntutan hidup, tapi sebagiannya adalah skenario pihak-pihak yang ingin menghilangkan kepercayaan rakyat pada pemerintahan yang baru.
Sementara di sektor ekonomi juga menunjukkan penurunan, dan ini sudah mulai dirasakan semenjak era Mubarak.Pengangguran, kemiskinan, kenaikan harga kebutuhan pokok dan berbagai persoalan sosial lainnya membutuhkan solusi secepatnya.Sumber-sumber pemasukan tak bisa menghasilkan pemasukan yang sebanding dengan kebutuhan, bahkan sektor-sektor penghasil pemasukan terbesar seperti pariwisata dan perdagangan sempat lumpuh pada masa-masa revolusi.Pada waktu yang sama Mesir juga dihadapkan pada kangker korupsi yang kian menggurita di tubuh lembaga-lembaga negara.
Tiga masalah utama ini saling berhubungan satu sama lainnya dan harus menjadi prioritas untuk diselesaikan. Terbentuknya struktur pemerintahan yang baru diharapkan mampu mengoptimalkan perangkat-perangkat negara untuk bekerja mensukseskan seluruh program yang direncanakan.Terkhusus persoalan keamanan. Pemulihan ekonomi tak akan berjalan dengan baik selama keamanan dan politik belum stabil.

Sumber: 
*Platform Masru' An-Nahdhah
*Harian Hurriyah wa Adalah

0 komentar:

Posting Komentar